Minggu, 15 Desember 2013

Wisata Alam Bengkulu dari Pantai Hingga Sejarah



Bengkulu adalah sebuah provinsi kecil yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera. Provinsi ini berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat di sebelah utara, Provinsi Lampung di bagian selatan, dan Provinsi Sumatera Selatan di bagian timur. Awalnya, wilayah seluas 19.789 kilometer persegi ini hanyalah bagian dari Provinsi Sumatera Selatan. Daerah ini resmi berdiri sendiri dan menjadi provinsi ke-26 Indonesia pada 16 November 1968.
Meskipun kecil, wilayah ini menyimpan beragam potensi wisata. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, maupun wisata sejarah. Hingga saat ini, Dinas Pariwisata Bengkulu mencatat ada 80 obyek wisata di wilayah itu. Bayangkan, wisata alamnya saja meliputi  14 pantai, delapan wisata air, dan 36 wisata alam lainnya.
Ya, Bengkulu cukup beruntung dianugerahi topografi alam yang unik. Bagian timurnya merupakan dataran tinggi dan pegunungan. Di bagian ini banyak terdapat obyek wisata yang berkaitan dengan pegunungan. Anda bisa menikmati nikmatnya mandi di sumber mata air panas, berenang di air terjun, atau sekadar menikmati keindahan alam di Telaga Tujuh Warna. Di bagian timur ini pulalah terdapat pusat sayuran dan buah-buahan.
Sementara, bagian barat Bengkulu adalah dataran rendah dan pantai berpasir putih. Tak mengherankan bila pantai menjadi obyek wisata andalan Provinsi Bengkulu. Salah satu pantai yang terkenal di Bengkulu adalah Pantai Lais. Pantai ini sering dikunjungi wisatawan karena aksesnya mudah dan tidak terlalu jauh dari pusat kota. Jarak dari Bandara Fatmawati ke Pantai ini hanya 60 km.
Pantai Lais ini masih asli, pantainya berpasir hitam dan lautnya masih biru. Di sepanjang pantai tumbuh deretan pohon-pohon palem yang menyejukkan. Warna biru cerah dan pasir hitam, dibumbui dengan hijaunya pohon palem sungguh menyejukkan mata. Tambah segar lagi karena di sela-sela deretan pohon palem itu terdapat titik-titik oranye. Ternyata warna oranye itu berasal dari kotak pendingin khas Sosro. Ah memang segar menikmati Teh Botol Sosro di bawah panasnya matahari pantai.
Meski berpasir hitam, pantai ini jauh dari kesan jorok. Lihat saja para wisatawan mancanegara yang tidak ragu-ragu berbaring di atasnya untuk berjemur. Mereka menyukai pantai ini juga karena tidak terlalu hiruk pikuk. Tidak terlalu banyak kegiatan atau dekorasi yang artifisial. Semuanya masih alami.
Di sepanjang pantai ini terdapat juga bangunan peninggalan Jepang. Bangunan itu berupa benteng pertahanan yang mampu menampung 3-4 orang di dalamnya. Bangunan ini dilengkapi juga dengan celah menghadap laut, yang diperkirakan digunakan untuk memantau situasi yang terjadi di laut.
Total bangunan benteng itu ada sembilan. Semuanya ditempatkan sejajar dengan sejajar dengan jarak sekitar 5 meter antar bangunan dan lokasinya memanjang di sepanjang bibir pantai. Pembangunan benteng itu dilakukan oleh warga Lais sendiri. Pada masa pendudukan Jepang, mereka dipaksa menjadi Romusha. Dan benteng itu dibangun untuk mempertahankan wilayah Lais dari Belanda dan sekutu pada perang Asia Timur Raya.
Lokasi Bengkulu memang strategis. Maka tak mengherankan bila ia disinggahi banyak bangsa. Jauh sebelum Jepang tiba, Inggris telah dahulu menguasai wilayah ini. Maka tak mengherankan bila banyak sekali bangunan bersejarah yang ditinggalkan di daerah ini. Peninggalan Inggris antara lain adalah Benteng Marlborough.
Benteng ini didirikan pada abad ke-17 oleh East Indian Company. Sebetulnya benteng ini adalah benteng yang kedua dibangun setelah Fort York. Namun Fort Marlborough ini menjadi benteng Inggris yang terkuat di Timur setelah benteng di Madras, India. Marlborough dibangun khusus untuk mengantisipasi ancaman Belanda yang pada waktu itu berpusat di Batavia.
Inggris memang mampu bertahan dari Belanda. Tapi ternyata, Inggris justru ditaklukkan oleh warga asli Bengkulu. Pada 1807 terjadi pemberontakan rakyat Bengkulu terhadap Inggris. Dalam peristiwa itu, residen Inggris  yang superkejam, Thomas Parr terbunuh. Jasadnya dikubur di benteng Marlborough. Kuburannya ini lalu dibuatkan tugu sebagai monumen peringatan kemenangan rakyat Bengkulu terhadap Inggris.
Ada lagi monumen penting yang sering dikunjungi wisatawan, yaitu rumah pengasingan Bung Karno.  Sebelum Indonesia merdeka, proklamator kita ini pernah diasingkan ke Bengkulu. Rumah ini terletak di Jl. Soekarno-Hatta. Sekarang, rumah seluas 9 X 18 m persegi di atas lahan seluas empat hektare ini dijadikan museum. Kita bisa melihat barang-barang pribadi peninggalan Soekarno di sana. Ada sepeda yang sering digunakan Bung Karno dahulu, koleksi buku-bukunya, bahkan perlengkapan tonil Monte Carlo.  Ah, kalau bicara peninggalan sejarah di Bengkulu, pasti tidak ada habisnya.***

Wisata Alam Pantai Laguna Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu




     Pantai “Laguna Ujung Lancang” terletak di desa Merpas, kecamatan Nasal, kabupaten Kaur. merupakan pantai yang memiliki daya tarik berupa pantai indah, landai serta berpasir putih. Pantai yang merupakan salah satu objek wisata andalan pariwisata kabupaten Kaur ini telah menjadi tujuan wisatawan lokal baik dari Bengkulu maupun dari Propinsi lampung yang memang jaraknya dekat perbatasan antara Provinsi Bengkulu Dengan Propinsi Lampung.

   Fasilitas yang tersedia di pantai Laguna Ujung Lancang berupa shelter, toilet dan bangunan seni. Untuk Kedepannya objek wisata Pantai Laguna ini akan dijadikan wisata uggulan yang diharapkan akan menarik lebih banyak lagi pengunjung Teruma Wisatawan Mancanegara.

     Nah……Sekarang bagi anda yang belum pernah ke pantai laguna, sebaiknya anda mencari informasi mengenai pantai tersebut dan rencanakan untuk planning anda pada hari libur bersama keluarga anda.


Aura Batu Cinta di Air Terjun Balam















 KABUPATEN Bengkulu Utara (BU) menyimpan banyak potensi wisata yang belum tergali. Terbukti, baru-baru ini warga menemukan obyek wisata air terjun di Desa Balam Kecamatan Air Padang. Meski air terjun yang ada tak terlalu tinggi, namun keindahan alam serta kesan natural yang terpancar dari obyek wisata ini cukup mampu diandalkan untuk dikembangkan. Mau tahu lebih banyak tentang air terjun yang baru ditemukan ini? Ikuti perjalanan Tim Radutraveling berikut.
Karena baru ditemukan, air terjun ini belum diberi nama khusus. Hanya saja, air terjun dengan ketinggian sekitar 12 meter tersebut sering disebut dengan Air Terjun Balam. Simpel saja, nama ini diambil dari nama desa karena lokasi itu masuk dalam wilayah Desa Balam Kecamatan Air Padang. Tak hanya mampu menarik minat dengan air terjun yang dimiliki, namun obyek wisata ini juga memancarkan aura kesejukan. Tak heran, kesejukan ini mampu membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati keindahan alam tersebut. Apalagi jika kunjungan kita ke lokasi ini juga disertai dengan aktivitas camping.  Hmm... Pasti asyik..
Untuk menuju lokasi wisata alam ini, kita tak perlu pusing. Karena letaknya cukup dekat dari Ibukota Bengkulu Utara, Arga Makmur. Dari Arga Makmur, lokasi wisata ini mempunyai jarak sekitar 12 Km. Nyamannya lagi, kendaraan kita bisa sampai hingga ke lokasi air terjun.
Ketika tiba di lokasi, kita akan disambut dengan pemandangan alam yang masih asri dan udara segar. Pada beberapa kesempatan seperti hari libur, lokasi ini cukup ramai didatangi pengunjung lokal. Wajar saja, karena lokasi ini baru, sehingga belum banyak pelancong yang datang dari luar kabupaten. Biasanya, mereka yang datang lebih memilih untuk mengajak keluarga dan orang-orang yang disayangi. Banyak juga yang datang dengan membawa peralatan masak juga pancing. Jadi, ketika pancing berhasil mengail ikan, ikan itu pun bisa langsung dimasak di pinggir sungai. Bahkan selain tempat rekreasi, wisata alam air terjun ini juga sering digunakan sebagai lokasi kemah para remaja.
Menariknya lagi, keindahan alam ini juga didukung dengan batu menyerupai lambang cinta. Banyak yang berpendapat, aura kesejukan di lokasi ini juga terpancar karena adanya batu unik itu. Kesan alami dan indah memang terpancar. Saking alaminya, belum ada satupun penjual makanan di sekitar lokasi air terjun ini. Nah, ini juga informasi buat anda yang ingin berkunjung. Sebab jika ingin ngemil atau makan di tempat ini,  kita harus membawa makanan dari luar.
Menurut penuturan pemandu wisata, Sohari yang menemani Tim Radutraveling belum lama ini, air terjun di Desa Balam ini dulunya hanya ramai dikunjungi oleh para pengunjung pada hari-hari besar saja. Seperti, Hari Raya Idul Fitri atau 17 Agustus dan saat musim liburan sekolah saja. Namun saat ini, pada hari-hari biasa pengunjung sudah mulai ramai.
Menurutnya, dulu ketinggian air terjun tersebut mencapai 15 meter dan hanya ada satu pancuran saja. Hanya saja, karena digerus waktu, dataran tempat mengalirnya air terjun itu terkikis. Sehingga air terjun terbelah menjadi dua bagian. Meski demikian, kondisi ini justru memberikan daya tarik tersendiri, karena air terjunnya bertambah luas.
Ditambahkan Sohari, saat ini aparatur desa telah membuka daerah wisata tersebut dengan dana PMPM yang diterima Desa Balam. Jika sebelumnya untuk menuju lokasi pengunjung harus jalan kaki, nah sekarang ini kendaraan sudah bisa masuk. Dia berkeyakinan, jika aset wisata ini dikembangkan serius, lokasi ini bisa menjadi ikon wisata sekaligus bisa menggeliatkan ekonomi rakyat di sekitar tempat itu.
Sementara menurut Camat Air Padang, Hendri Kisinjer SE MM, selaku camat yang baru menjabat di Air Padang, dia mendukung upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengembangkan lokasi itu. Karena dia belum sempat berkunjung ke lokasi yang dimaksud, dalam waktu dekat rencananya dia akan mengunjungi lokasi tersebut. "Saya sangat mendukung upaya masyarakat melalui PNPM membuka daerah itu dengan memperlancar akses transportasi. Mudah-mudahan saja potensi ini dapat dikembangkan dan akan berpengaruh positif terhadap kehidupan warga kita. Dalam waktu dekat, saya juga akan mengecek lokasi itu," kata camat. 

Wisata Kota Curup



1. Gunung Kaba



Obyek wisata Gunung Kaba (atau Bukit Kaba) ini sangat cocok bagi kamu yang suka akan tantangan. Gunung Kaba berada di Bengkulu, lebih tepatnya di daerah Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong.



Perbukitaan Kaba merupakan salah satu sentra penghasil sayur dan buah, karena tanahnya yang begitu subur sehingga hamparan warna-warni buah dan sayur bisa di lihat dari kejauhan. Gunung bukit Kaba berupa kawah gunung yang dapat menyemburkan asam dan belerang. Sepanjang perjalanan mendaki Gunung akan di banyak menjumpai satwa liar yang berada di hutan Gunung Kaba. Pengunjung gunung berapi Bukit Kaba dapat menjangkau puncak kawah dengan hiking melintasi hutan alam. Dari puncak gunung, kamu bisa melihat pemandangan Kota Curup, gugusan pegunungan Bukit Barisan, Bukit Bungkuk, sampai Bukit Telunjuk.



Bukit Kaba merupakan gunung api kembar dengan Gunung Hitam yang telah padam. Pada puncaknya terdapat tiga buah kawah yang cukup indah untuk dinikmati. Pendakian dari kaki bukit menuju pemantang durian sekitar 4 jam perjalanan dan dari pemantang durian akan memakan waktu 2 jam untuk menuju puncak Gunung Kaba. Kamu juga bisa menikmati indahnya matahari terbit dari atas bukit. Kawah yang begitu cantik dan dikelilingi perbukitan hijau yang alami merupakan pemandangan yang tiada habisnya dalam menambah eksotisnya pemandangan di Bukit Gunung Kaba. Terdapat pula air terjun di sudut bukit yang menambah lengkap wisata alam kamu. Fasilitas tangga di lereng luar Kawah Lama memudahkan kamu untuk mencapai bibir kawah-kawah lainnya di kawasan puncak. Sumber mata air panas Air Meles ( di lereng barat daya) dan Air Sempiang (di lereng selatan) juga merupakan tempat-tempat yang potensial bagi wisata gunung api di Kabupaten Rejang Lebong.















2. Danau Mas Bastari



Danau yang terbentuk secara alami, unik dengan pulau kecil dari rerumputan liar ditengahnya.



Danau ini menjadi maskot sekaligus tempat weekend yang nyaman bagi keluarga dan 
tempat tongkrongkan bagi anak muda disana.














3. Pemandian Suban Air Panas

 Objek Wisata Suban Air panas merupakan obyek wisata alam yang sudah 
lama diminati masyarakat Bengkulu, Kelebihan objek wisata ini sangatlah 
banyak, itu dikarenakan objek wisata ini menawarkan berbagai keunikan 
di dalamnya. Obyek wisata ini masih terus dikembangkan dan ditata 
dengan baik sehingga mampu menarik wisatawan mancanegara.
Obyek wisata ini terletak + 6 km dari Kota Curup. Selain merupakan 
tempat rekreasi yang menyenangkan, air panas di obyek wisata ini 
dipercaya berguna untuk penyembuhan berbagai penyakit kulit, 
pegal linu dan rematik.
Dilokasi ini juga terdapat air terjun yang indah dengan 
ketinggian + 90 m dengan air yang jernih dan dingin.
Selain itu terdapat pula batu yang dianggap keramat yang 
diberi nama Batu Menangis oleh masyarakat setempat.
Konon mitosnya orang-orang tertentu membawa sejumlah hewan 
peliharaan dan memotongnya untuk mendapatkan keberkahan dari 
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Jumlah pengunjung ke obyek wisata Suban Air panas ini mencapai
 + 7500 orang/bulan dan untuk menuju obyek wisata alam 
Suban Air Panas tersebut tidaklah sulit karena jaraknya + 3 km 
dari jalan Negara, maka lokasi dapat dengan mudah diakses 
menggunakan kendaraan pribadi baik roda 2 maupun roda 4.
Obyek wisata alam Suban Air Panas ini merupakan wisata unggulan di 
Propinsi Bengkulu pada umumnya dan Kabupaten Rejang Lebong pada khususnya.